1. Identitas Novel
Judul : Katak Hendak Jadi
Lembu
Pengarang : Nur Sutan Iskandar
Penerbit : PT. Balai Pustaka (
Persero)
Cetakan : 24
Tahun : 2011
Cetakan Pertama : 1935
2.
Ikhtisar
|
Haji Hasbullah
dengan berat hati menerima pinangan dari sahabat karibnya Haji Zakaria,
alasan berat hati meneima pinangan itu karena Suria, anak Haji Zakaria,
mempunyai sifat yang kurang baik, manja, suka berfoya-foya dan tinggi hati.
|
Dan juga
Zubaidah, anak Haji Hasbullah, sebenarnya ingin mencari jodoh sendiri namun
karena Zubaidah tergolong anak patuh maka ia menurut saja kehendak ayahnya.
Setelah lahir anak pertama dan
kematian Haji Zakaria, Suria meninggalkan Zubaidah seorang diri merawat
Abdulhalim. Suria pergi karena ingin berfoya-foya, menyenangkan hatinya dengan
warisan yang ia terima dari sepeninggal ayahnya. Namun setelah hartanya habis
ia kembali ke Haji Hasbullah dan Zubaidah meminta maaf serasa menyesal dan tak
akan mengulangi kesalahan lagi. Setelah permintaan maaf diterima bukannya malah
berubah baik namun semakin parah.
Pada waktu
itu Suria telah bekeja sebagai juru tulis di kantor asisten kabupaten.
Penghasilannya yang kecil selalu tak mencukupi kebutuhan keluarganya. Maka
Abdulhalim terpaksa dibawa kakeknya dan disekolahkan di sekolah Belanda, lalu
dilanjutkan ke sekolah bergengsi di Bandung. Sementara itu, lahirlah anak Suria
yang kedua dan ketiga, nama mereka adalah Saleh dan Aminah. Oleh Suria,
keduanya disekolahkan di HIS. Itu semua dilakukan Suria hanya karena ia ingin
dipandang dan dihormati masyarakat. Suria tidak melihat keadaan keluarganya
yang memiliki utang yang semakin lama semakin menumpuk.Untuk menutupi
utang-utang suami dan biaya sekolah anak-anaknya, Zubaedah sering bekirim surat
pada ayahnya, meminta agar dikirimi uang.
Seringkali
terjadi petengkaran mulut antara zubaedah dan Suria. Zubaedah tak kuat lagi
menahan malu kepada para penagih yang selalu datang ke rumahnya. Namun Suria
sendiri bersikap acuh tak acuh menghadapi kenyataan itu. Bahkan, ia kini ingin
naik pangkat ketika didengarnya ada lowongan klerk. Hal itu ia ceritakan kepada
istrinya bahwa beberapa hari yang lalu ia mengirim permohonan untuk mengisi
lowongan itu. Suria begitu yakin bahwa atasannya akan berusaha menolongnya
Utang Suria
terus menggunung. Apalagi karena Suria berani membeli barang-barang lelangan
atasannya. Maka, untuk melunasi utang-utang itu, Suria menjadi gelap mata. Ia
mengambil uang kas di kantornya. Perbuatannya
itu diketahui atasannya.
Kemudian, ketika Suria dipanggil atasannya, ia bahkan mengajukan permohonan
behenti bekerja. Rupanya, Suria telah merencanakan semua itu sebelumnya. Dalam
pikirannya, setelah behasil menggelapkan uang kas, ia akan membawa istri dan
anak anaknya pindah ke rumah Abulhalim yang kini telah bekerja dan telah pula
berkeluarga. Suria mengirim surat kepada anaknya dan mengutarakan maksudnya
itu. Sebagai seorang anak yang ingin membalas budi orang tua, Abdulhalim sama
sekali tak merasa berkeberatan dengan keinginan ayahnya. Mulai saat itu, Suria
tinggal di rumah anaknya.
Orang tua itu rupanya benar-benar tak tahu
diri. Ia tetap bersikap sepeti tuan rumah. Adapun
Abulhalim dan menantunya dianggap sebagai anak yang harus patuh pada orangtua,
sekalipun Abdulhalim sebagai kepala rumahtangga
Tak kuasa Zubaedah melihat tingkah laku suaminya yang sering mencampuri
urusan rumahtangga anaknya. Hal itu pula
yang membuat kehidupan rumah tangga anaknya mulai sering diwarnai percekcokan.
Bagi Zubaedah, keadaan demikian sungguh membuatnya tidak enak hati. Kebahagiaan
anaknya, justru terganggu oleh sikap Suria yang merasa bebas berbuat sekehendak
hati terhadap anaknya. Ia menyesalkan sikap suaminya. Sesal Zubaedah terhadap
Suria semata-mata yang tak
putus-putus, mendatangkan penyakit
kepadanya. Tekanan batin itu pula yang mengantarkan Zubaedah menghembuskan
napasnya yang terakhir. Ia meninggal di hadapan semua keluarganya.
Kematian istrinya telah membuat Suria merasa sangat malu terhadap
kelakuannya sendiri. Ia telah mengganggu ketentraman kehidupan rumah tangga
anaknya. Ia pula yang menyebabkan istrinya menderita hingga maut menjemputnya.
Perasaan malu yang tak tertanggungkan itu, memaksa Suria mengambil keputusan;
ia pergi entah ke mana. Pergi bersama kesombongan dan keangkuhannya.
Menggelandang membawa sifatnya yang tak juga berubah.
3.
Alur
a. Perkenalan
] Haji
Hasbullah menikahkan anaknya yang bernama Zubaidah dengan Suria, anak dari
teman karibnya yaitu Haji Zakaria.
“Apa
boleh buat,”kata Haji Hasbullah akhirnya.”Benar, akan lebih selamat agaknya
Zubaedah di tangan anak sahabatku sendiri,....(
halaman 16)
b.Permasalahan muncul
] Sifat
Suria yang sombong dan suka hura-hura karena anak tunggal dari Haji Zakaria.
Sepeninggal
Haji Zakaria, yang mati dengan sekonyong-konyong, tabiat Suria sudah bertambah
teranja-anja, bertambah congkak dan sombong.(halaman 17)
] Ingin
menjadi klerk dan membeli barang-barang lelang dari mantan klerk yang dipindah
tugaskan
Sembilan
rupiah tiga kali, buat juragan Suria, mantri kabupaten Sumedang. Murah sekali,
tanda mata dari majikan,
juragan,“ujarnya pula, sambil memberikan tangkai pena emas yang telah
usang itu kepada Suria dengan senyumnya. (halaman 83)
c. Klimaks
] Penagih
hutang datang pada Suria dan Zubaidah, meminta pembayaran hutang karena hutang
yang sudah sangat banyak.
Rupanya
saya sudah dipermainkan –mainkannya!Kalau saya bawa rekening ke kantor, ia
marah. Urusan rekening di rumah, katanya. akan tetapi sudah dua bulan utangnya
tidak dibayarnya sesen juga. (halaman 86)
d. Penyelesaian
] Suria
merasa bersalah
Ia
terengah-engah, takut bercampur sedih, lalu terduduk di atas sebuah
balai-balai, seorang diri, dirayu-rayu suara gaib yang memutuskan rangkai hati.
(halaman 163)
] Kematian
Zubaidah
Hal
kematian istrinya, pertengkaran anaknya dan hal untung malang yang lain-lain,
malam itu semuanya terbayang dalam ingatan. (halaman 161)
4.
Pelaku
Penokohan
1. Suria ( Antagonis)
] malas
“Pukul
berapa hari?” jawab Suria, seraya beringsut sedikit dari kursinya.
“Sudah hampir pukul tujuh, anak-anak
sudah....Acapkali benar Akng berlalai-lalai, tidak marahkan Juragan Patih?” (halaman
7)
2. Zubaidah (protagonis)
] perhatian
“Sangka Ibu,
bapakmu masih tidur; hari sudah tinggi,”jawab ibunya seraya tersenyum dia.
(halaman 4)
3. Abdulhalim (protagonis)
] baik
......Abdulhalim,
yang menyenangkan hatinya dan mengembalikan seri mukanya dalam beberapa hari
selama libur di dekatinyaitu, sudah berbalik ke Tasik kembali. (halaman
107)
4.Saleh (protagonis)
] periang, suka bercanda
celepuk
dandang, tikus keluar dari kandang,” kata Saleh (halaman
83)
5. Aminah (protagonis)
] penurut
“Habis ibu
suruh,”jawab anak gadis yang dipanggilkan Enah itu, nama sebenarnya adalah
Aminah,...
(halaman
4)
6.H. Hasbullah (protagonis)
] baik
Haji Hasbullah
juga yang senantiasa memberi sokongan kepada mereka itu. Sekali-sekali ia
datang ke Sumedang bukan sedikit pembawaannya.
(halaman 18)
7.Khadijah (protagonis)
] ramah
“berbahagia
benar, adik,”kata Khadijah dengan perlahan-lahan, rupanya sayu hatinya,”sanggup
menyerahkan anak ke sekolah menak. (halaman 22)
8.Kosim
(antagonis)
] mudah
tersinggung
Dengan
menahan hati, menyejukan darah muda yang lekas naik ke kapala, Kosim mulai
menjalankan mesin tulisnya. (halaman 29)
10.Haji Junaedi (protagonis)
] ramah
“Ya,” sahut
Haji Juanedi memutuskan perkataan pesuruh itu”pukul berapa Juragan Patih
kembali? (halaman
31)
11.Suminta (protagonis)
] patuh
“Baiklah,
Juragan.”
“Suminta!”demikian
kedengaran suara keluar dari dalam kantor dengan nyaring.
(halaman 31)
13.Sutilah (protagonis)
] baik
Aku tahu,
bahwa engkau dan istrimu tiada berkekurangan terhadap ibu dan adik-adikmu (halaman
146)
14. Icih (protagonis)
ð patuh
“
Apa. Juragan?” tanyanya seraya membungkukan dirinya.
“ini
apa?” kata Suria dengan terbelalak mata kepada perepuan itu, seraya menunjuk
dengan telunjuk kiri ke atas meja makan.
15.H. Zakaria
ð baik
.....Haji
Zakaria selalu memperkenankan permintaan anaknya.Tiada heran, jika karena itu
Suria jadi kemanja-manjaan, pesolek, dan tinggi hati.
(halaman 14)
a.
Penamaan
ð Saleh
dan Aminah menunjukan orang Tasik Malaya
Saleh
dan Aminah dua bersaudara. Yang laki-laki berumur antara 11 dengan 12 tahun,
sudah duduk di kelas 5 HIS di kota Sumedang. (halaman 5)
ð Suria
menunjukan orang Tasik Malaya
Suria!
Hal yang sekecil itu sudah menerbitkan marahnya, remah anaknya telah membuat
kesal hatinya! (halaman 11)
b.
Pemerian
ð anak
muda yang tangkas parasnya
Kosim seorang
anak muda yang tangkas parasnya. Sempit keningnya dan hitam
berkilat-kilat
matanya, alamat ia keras hati (halaman 28)
ð muda
remaja
Ketika
itu ia masih muda remaja, parasnya elok dan manis. Kulitnya kuning langsat,
badannya sedang, tiada besar dan tiada pula kecil,....
(halaman 14)
c.
Pernyataan tokoh lain
ð Pandangan
Kosim tentang Suria
Tiba-tiba-
bukan sekali itu saja, sudah dua tiga kali- mantri kabupaten memerintahi dia
dengan angkuh, dengan belalak mata. (halaman 29)
ð pandangan
zubaidah tentang khadijah
“Sedangkan
dia, istri guru, lagi berpendirian sederhana: sukarela bekerja sendiri! Padahal
gaji suaminya jauh lebih besar daripada gaji seorang mantri kabupaten.....(halaman
28)
d.
Percakapan dialog dan monolog
Dialog
ð Suria
dengan pembantunya
“
Apa. Juragan?” tanyanya seraya membungkukan dirinya.
“ini
apa?” kata Suria dengan terbelalak mata kepada perempuan itu, seraya menunjuk
dengan telunjuk kiri ke atas meja makan. (halaman 8)
ð Abdulhalim
dengan ibunya
“
Jadi?” tanya Abdulhalim dengan geisah.
“Peruntungan
ibu buruk, malang.Sudah nasib ibu bersuamikan ayahmu. Jadi supaya dia jangan menyempitkan
rumahmu di sini, lebih baik kami ke Tasik,Lim”
(halaman 146)
monolog
ð pemikiran
zubaidah
Sesungguhnya
kata hati Zubaidah lain, yaitu bahwasanya agama Islam menentukan dengan tegas:
Nikah kawin hanya boleh dijalankan, apabila si laki-laki dan si perempuan yang
bersangkutan sudah setuju, sudah suka sama suka akan menjadi suami-istri.
(halaman 17)
ð Pandangan
Haji Junaedi
...ia
pun berkata di dalam hatinya,”Benar kiranya bisik desus orang di kota. Patut
banyak orang yang memberi ingat kepadaku, supaya jangan berkenalan dengan dia.
Tak salah perkataannya meninggi saja. (halaman 51)
e.Tingkah
laku tokoh
ð Zubaidah
diawal cerita diceritakn penurut namun
di akhir cerita dikisahkan meninggal karena tekanan bathin.
·
...Akan
tetapi karena ia masuk golongan anak patuh , yang tunduk kepada segala kemauan
orang tuanya, maka pertungan dia dengan bujang itu pun dapat dilangsungkan
dengan mudah. (halaman 17)
·
Hal
kematian istrinya, pertengkaran anaknya dan hal untung malang yang lain-lain,
malam itu semuanya terbayang dalam ingatan. (halaman 161)
ð Suria
diawal cerita diceritakan sangat sombong namun di akhiri dicerita dikisahkan
merasa bersalah
·
Sepeninggal
Haji Zakaria, yang mati dengan sekonyong-konyong, tabiat Suria sudah bertambah
teranja-anja, bertambah congkak dan sombong.(halaman 17)
·
Ia
terengah-engah, takut bercampur sedih, lalu terduduk di atas sebuah
balai-balai, seorang diri, dirayu-rayu suara gaib yang memutuskan rangkai hati.
(halaman
163)
5.
Latar
a.
rumah
ð rumah
Suria dan Zubaidah
Seorang gadis
kecil datang ke kamarnya. dari pintu, sambil berjalan mengenakan ikat
rambutnya, gadis itu pun berseru,”Pak,Pak,- banggun,pak, hari sudah tinggi.”
(halaman 14)
ð rumah
Abdulhalim
“Oh,
dari situ asal mula dukacita Ibu,” kata Abdulhalim seraya menengadah ke
loteng.Tiba-tiba ia meluruskan kepala dan berkata pula,”Oleh karena Ibu sudah
berkata dengan terus-terang, tak perlu saya bersembunyi-sembunyi lagi.
(halaman 146)
b.
Alam sekitar
ð perasaan
Zubaidah
Malam.Hitam
gelap, seolah-olah takkan ada kesudahannya. Azal yang tak dapat dipikirkan.
Sunyi
kosong belaka! Hampir tak ada apa-apa sedikit juga, laksana masa langit belum
bumi pun ada lagi! (halaman 1)
ð Suasana
pagi hari
Matahari makin lama makin naik dari sebelah
timur menuju ke puncak langit, ke tempat yang setingi-tinginya, sedang sinar
cahaya bertambah terik juga. (halaman 29)
6.
Tema
1. Sosial
ð perjodohan
antara Suria dengan Zubaidah, walaupun Zubaidah tidak mengharafkan Suria
“Apa
boleh buat,”kata Haji Hasbullah akhirnya.”Benar, akan lebih selamat agaknya
Zubaedah di tangan anak sahabatku sendiri,........(
halaman 16)
ð Seorang
Suria yang sombong, suka memerintah
Sepeninggal
Haji Zakaria, yang mati dengan sekonyong-konyong, tabiat Suria sudah bertambah
teranja-anja, bertambah congkak dan sombong.(halaman 17)
7.
Nilai
1. Nilai Sosial
ð Kesabaran
Zubaidah menghadapi Suria yang sombong dan suka memerintah
Zubaidah sangat lemah semangatnya,-
pemalu! Selama ini dijaganya benar supaya kehormatan dirinya, suaminya dan
rumah tangganya jangan sampai menjadi ocehan dan ejekan orang.
(halaman 88)
ð Abdulhalim yang berbakti pada orang tuanya
Akan
tetapi, sekarang kebalikannya, ibu-bapakmu menumpangkan diri kepadamu. Padahal,
sutilah anak yang dimanjakan oleh ibu-bapaknua, anak yang tak pernah merasa
kekurangan selami ini, Lim” (halaman 146)
8.
Sikap pengarang
ð Nur
Sutan Iskandar ingin menggambarkan perjodohan yang biasa dilakukan pada masa
lampau
ð Pengarang
juga ingin menggambarkan bahwa pernikahan yang berasal dari perjodohan yang
tidak didasari saling cinta mengakibatkan rumah tangga yang tidak harmonis
ð Pengarang
juga ingin menggambarkan kesabaran seorang istri
ð Pengarang
juga ingin menggambarkan anak yang berbakti pada orang tua
9.
Tipe Novel
] sosial
Karena
banyak menceritakan kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis, keserakahan,
kesombongan, lalu menceritakan sosok ibu dan istri yang baik, dan menceritakan
kiasah anak yang berbakti
DAFTAR PUSTAKA
Iskanadar, Nur Sutan, Katak Hendak Jadi Lembu.Jakarta:
Pt Balai Pustaka Indonesia, 2011
PinoQQ
BalasHapusMAINPINOQQ.COM | MAINPINOQQ.ORG | MAINPINOQQ.INFO |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 9 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
• PerangBaccarat
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA : +855 96 978 7541
• LINE : pino_qq
Daftar PinoQQ
PinoQQ
PinoQQ
Agen BandarQ
Kartu Online
PinoQQ
Judi Online
AgenSakong
BandarQ
Sudut pandang yang digunakan??
BalasHapus