Resensi Cerpen Kabut Toulouse
A.
Identitas Cerpen
Judul : Kabut Toulouse dari cerpen Satu Cinta
Penulis : Irawati
Penerbit : Pustaka Latifa
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2005
Harga : 25.000
Halaman : 76-97 dari 118 halaman
B.
Pendahuluan
Menjadi
seorang muslim adalah kebanggaan bagi mereka yang mengerti bahwa Islam adalah
rahmatan lil alamin. Begitupun yang dialami imigran muslim di Perancis yang
bangga dan sangat mengagungkan agamanya sehingga berani melawan orang-orang
yang menentang kaum muslimin.
Cerpen
ini menggunakan setting di luar negeri yaitu Toulouse sebuah daerah di kota
paris yang menarik untuk dibayangkan. kedua hal itulah yang membuat
diresensinya cerpen “Kabut Toulouse” karya Irawati. Cerpen ini sangat menarik untuk
diperbincangkan oleh karena itu dalam penulisan ini akan dideskripsikan
mengenai unsure intrinsik dan unsur ekstrinsik serta kekurangan dan kelebihan
cerpen.
C.
Ringkasan
Malik
seorang imigran muslim yang tinggal di kota paris, mengalami penculikan dengan
cara direkayasa membuat kecelakaan lalu membawa malik ke sebuah pondok
Toulouse, di sana Malik disuntik obat leukimia yang membuatnya amnesia.
Penculikan
ini dilakukan oleh Veronique dan Joseph yang ingin mengusir Malik dari Paris
karena selain daripada Malik seorang muslim, dia juga memiliki dokumen rencana
kelicikan Veronique dan Joseph yang akan menyokong kampanye jean-Maric Lepen
yang rasialis.
Namun
rencana mereka untuk membunuh Malik gagal karena para sahabat Malik yang dengan
kompaknya menyusun strategi untuk membantu pembebasan Malik dari penculikan
itu.
D.
Unsur Intrinsik
1. Tema
Ä Kritik
sosial, karena menceritakn perjuangan seorang imigran muslim yang seharusnya
menjadi sebuah cambukan bagi semua muslim supaya menegakan agama Islam.
2. Penokohan
a. Malik :
religius, pintar, baik, kusnudzon, pemberani,berprinsif
b. Ahmad :
perhatian, setia kawan
c. Ismail : perhatian, setia kawan
d. Fatah :
baik
e. Salman : perhatian
f. Jacques : periang, jahat
g. Veronique : jahat, licik
h. Joseph : jahat, licik
i. Stephan : jahat, licik
3. Alur
Ä Alur
maju, karena menceritakan kisahnya dari awal sampai akhir, mulai dari diculik
sampai proses pembebasan oleh sahabat-sahabatnya.
4. Sudut Pandang
Ä Sudut Pandang orang pertama, karena menggunakan
kata Aku-an
5. Gaya Bahasa
Ä Menggunakan
bahasa yang lugas.
6. Latar
Ä Latar
tempat : Toulouse ( sebuah daerah di
kota paris), hutan, tebing jalan, sebuah pondok yang di sewa Veronique dan Joseph, dapur
Ä Latar
waktu : malam hari, pagi hari, jam 10
Ä Latar
suasana : menegangkan, mengharukan.
7. Amanat
Ä Tegakkanlah
agama islam , dan berantas segala bentuk kedzaliman.
E.
Unsur Ekstrinsik
1. Latar Belakang Masyarakat
a. Kondisi Politik
Ä Penuh dengan kelicikan, diwarnai dengan kasus
suap.
2. Latar Belakang Pengarang
a. Biografi
Irawati
nama yang singkat tanpa nama pena atau embel-embel lainnya lahir, besar dan
tinggal di Bandung, putri pertama dari dua bersaudara pasangan Sugandhi waridjo
dan Siti Juansih. Terbiasa menulis sejak kecil, diari dan surat
berlembar-lembar yang dikirim untuk teman atau saudara menjadi awal
kemahirannya menulis, menurutnya menulis menjadikan hdup lebih berwarna-warni,
tempat seseorang bisa hidup di dunia
lain menjadi apa saja yang diinginkan
melalui berbagai karakter yang diciptakan forum lingkar pena adalah tempat
pertama kali dia belajar menulis dengan serius. Beberapa cerpennya pernah di
muat di Annida muslimah dan buku kumpulan cerpen forum lingkar pena . “Manekin
Biru “(2004), “Hatiku Penuh Cinta”(2004), bukunya yang pertama “Satu Cinta”(
Mei 2004). cerpen “Kupu-Kupu Kuning” pemenang LMCPI VI Annida (2003).
b. Kondisi Psikologis
Cerpen”
Kabut Toulouse” terilhami banyak peristiwa. Awalnya sosok Zinedine Zidane sebagai
jago bola, dan kampanye Le Pen yang berniat menyingkirkan warga keturunan
imigran saat mencalonkan diri menjadi Perdana Mentri Perancis. Dua hal yang
sebenarnya berbeda itu bersambung dengan sebuah film Matt Damon tahun 2002 dan
film Long Kiss Good Night yang resensinya pengarang baca beberapa tahun yang
lalu tapi baru pengarang nonton
September 2003. Jadilah pengarang menulis cerpen tentang amnesia, meski
sebenarnya amnesia sudah jadi tema umum. Tidak ada salahnya memang pengarang
membuat cerpen tersendiri tentang amnesia ini.
c. Aliran Sastra
Ä Pengarang
menggunakan aliran romantisme, karena banyak peristiwa yang berasal dari
imajinasi pengarang.
3. Nilai-Nilai Dalam Cerita
a. Nilai Agama
Ä Teguh
pada keimanan
Ä Memberantas
kedzaliman
Ä Mempertahankan
keyakinan
b. Nilai Moral
Ä Menyuap
kampanye
Ä menculik
imigran muslim
Ä Berencana
membunuh lawan
c. Nilai Budaya
Ä Mayoritas berusaha menyingkirkan minoritas.
F.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
Ä Membuat
kita termotivasi untuk menegakkan agam Islam
Ä Semakin
bersemangat untuk memberantas kedzaliman
Ä Membayangkan
keadaan luar negeri
Ä Mengenal
budaya asing
2. Kekurangan
Ä Banyak
diselipi bahasa asing yang memperlambat untuk memahami arti, karena harus
melihat keterangan terlebih dahulu
Ä Banyak
istilah ilmiah yang sulit dipahami karena tidak ada dalam keterangan.
G.
Penutup
Berdasarkan hasil pengkajian di atas, maka
cerpen ini perlu dilakukan perbaikan dengan mencantumkan istilah-istilah ilmiah
dalam keterangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Irawati, 2005. Satu Cinta. Pustaka Latifa: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar